tag:blogger.com,1999:blog-3800102410840338268.post6060322063105307437..comments2023-11-03T14:52:10.709+07:00Comments on IN MY OPINION: Selamat jalan Sophan SophiaanUnknownnoreply@blogger.comBlogger1125tag:blogger.com,1999:blog-3800102410840338268.post-7971270409853291842008-06-11T08:42:00.000+07:002008-06-11T08:42:00.000+07:00Benar! saya sangat setuju dengan artikel ini. Mema...Benar! saya sangat setuju dengan artikel ini. Memang kenyataannya gitu koq kematian yang diakibatkan jalan rusak atau bolong-bolong itu sudah dianggap biasa. Seakan nyawa tidak ada harganya. Pun kalau ada perbaikan jalan saat ada orang penting atau terkenal tewas atau ada kunjungan orang penting ke daerah setempat yaa... perbaikan segera dilakukan secara dadakan yang tentunya bersifat sementara agar dilihat masyarakat instansi yang terkait itu sangat tanggap.Nanti juga jalanannya hancur lagi dan pura-pura tidak tahu saja meskipun jumlah korban sudah tidak terhitung lagi.<BR/><BR/>Kondisi ini menggambarkan betapa pihak terkait tidak peduli degan keselamatan setiap orang. Sebab kalau mereka peduli tentunya sudah mengambil antisipasi sebelum korban berjatuhan. Entah kemana distribusi pajak kendaraan bermotor yang makin tahun makin membukit tidak jelas nominalnya dan penggunaannya yang bisa dinikmati dan dirasakan oleh masyarakat. Tentu saja jumlah itu sebagian bisa digunakan untuk road maintenance secara rutin. Bayangkan berapa jumlah kendaraan bermotor dikalikan sekian....<BR/><BR/>Dendi Kartini, New YorkAnonymousnoreply@blogger.com