Saya yakin rekan-rekan di jajaran dinas pertambangan dan energi daerah (atau apapun nama institusi daerahnya yang diberi amanah untuk mengurusi manajemen energi di daerahnya masing-masing) mengikuti perkembangan harga minyak dunia dan, terutama, krisis energi di Indonesia saat ini. Saya yakin pula rekan-rekan di daerah sudah atau sedang melakukan brain storming baik secara internal maupun antar institusi – daerah maupun pusat – agar keterjaminan pasokan (security of supply) energi, terutama BBM dan listrik, berada pada tingkat yang aman.
Tanpa bermaksud menggurui (atau lebih tepatnya saya hanya sekedar mengingatkan kembali), apa yang mesti dilakukan di daerah antara lain:
(1) Mengevaluasi manajemen pasokan energi yang ada selama ini. Identifikasi kendalanya dan identifikasi poin-poin kritikal yang dapat berpotensi menimbulkan masalah. Lalu cari solusi bagaimana agar kendala dan poin-poin kritikal tersebut dapat ‘dijinakkan’.
(2) Menginventarisir seakurat mungkin kebutuhan BBM di daerahnya, termasuk berapa hari stok aman yang harus tersedia agar tidak menimbulkan krisis berupa antrian.
(3) Kordinasikan dengan pemerintah pusat apa yang dibutuhkan daerah dan apa yang ‘bisa diberikan’ oleh pemerintah pusat, untuk waktu sekarang dan akan datang.
(4) Membuat proyeksi kebutuhan energi daerah untuk jangka menengah dan jangka panjang.
(5) Inventarisir potensi energi alternatif (terutama energi terbarukan/renewable energy) yang ada di daerah masing-masing guna memberikan kontribusi untuk pasokan energi di masa mendatang – sejalan dengan diversifikasi energi.
(6) Membuat strategi kebijakan energi daerah yang komprehensif, termasuk mengevaluasi kemampuan sumber daya daerah yang ada (SDA, SDM, keuangan, dll) untuk melaksanakan kebijakan tersebut. Untuk yang ini saya yakin masing-masing daerah sudah punya blue print-nya. Tinggal implementasinya saja yang serius.
Untuk daerah yang lokasinya jauh dari pengilangan, mesti bekerja lebih ekstra lagi untuk menjamin ketercukupan pasokan BBM di daerahnya. Sekedar bahan informasi (bagi yang belum mengetahui), berikut adalah lokasi-lokasi pengilangan PERTAMINA:
1. UP I Pangkalan Brandan (Sumut).
2. UP II Dumai-Sungai Pakning (Riau).
3. UP III Plaju (Sumsel).
4. UP IV Cilacap (Jateng).
5. UP V Balikpapan (Kaltim).
6. UP VI Balongan (Jabar).
7. UP VII Kasim (Papua).
No comments:
Post a Comment